Close-up darah yang mengalir di pembuluh darah dengan ilustrasi yang menyoroti komponen darah (sel darah merah, sel darah putih, trombosit, plasma).
Close-up darah yang mengalir di pembuluh darah dengan ilustrasi yang menyoroti komponen darah (sel darah merah, sel darah putih, trombosit, plasma).
Uang uang yang terbakar
Adegan ini menunjukkan berita di televisi yang menampilkan skandal besar terkait bisnis Darius. Wajah berwarna sawo matang Darius tampak terpampang di layar dengan judul besar "Skandal Korupsi"
Adegan ini menunjukkan berita di televisi yang menampilkan skandal besar terkait bisnis Darius. Wajah berwarna sawo matang Darius tampak terpampang di layar dengan judul besar "Skandal Korupsi"
Adegan ini menunjukkan berita di televisi yang menampilkan skandal besar terkait bisnis Darius. Wajah berwarna sawo matang dan rambut sedikit keriting Darius tampak terpampang di layar dengan judul besar "Skandal Korupsi"
Adegan ini menunjukkan berita di televisi yang menampilkan skandal besar terkait bisnis Darius. Wajah Darius tampak terpampang di layar dengan judul besar "Skandal Korupsi"
Darius terlihat berjalan sendirian di jalanan kota yang ramai. Orang-orang melewatinya tanpa memperhatikannya, menunjukkan bahwa ia sekarang hanyalah bagian kecil dari kerumunan, tanpa kuasa atau pengaruh.
Darius duduk sendirian di ruang tamu yang kosong, dengan hanya sebuah kursi dan meja di hadapannya. Ruang yang dulu penuh dengan kemewahan kini tampak kosong dan sunyi. Wajah Darius penuh penyesalan.
Darius duduk sendirian di ruang tamu yang kosong, dengan hanya sebuah kursi dan meja di hadapannya. Ruang yang dulu penuh dengan kemewahan kini tampak kosong dan sunyi. Wajah Darius penuh penyesalan.
Darius berdiri di depan rumah megahnya yang kini sepi. Petugas keamanan dan bank datang mengambil barang-barang berharga dari rumahnya, sementara Darius hanya bisa menatap dengan ekspresi hancur.
Adegan ini menunjukkan berita di televisi yang menampilkan skandal besar terkait bisnis Darius. Wajah Darius tampak terpampang di layar dengan judul besar "Skandal Korupsi" dan "Manipulasi Pasar". Suasana tegang dan dramatis.
Adegan ini menunjukkan berita di televisi yang menampilkan skandal besar terkait bisnis Darius. Wajah Darius tampak terpampang di layar dengan judul besar "Skandal Korupsi" dan "Manipulasi Pasar". Suasana tegang dan dramatis.
Adegan ini menunjukkan berita di televisi yang menampilkan skandal besar terkait bisnis Darius. Wajah Darius tampak terpampang di layar dengan judul besar "Skandal Korupsi" dan "Manipulasi Pasar". Suasana tegang dan dramatis.
Adegan ini menunjukkan berita di televisi yang menampilkan skandal besar terkait bisnis Darius. Wajah Darius tampak terpampang di layar dengan judul besar "Skandal Korupsi" dan "Manipulasi Pasar". Suasana tegang dan dramatis.
Adegan ini menunjukkan berita di televisi atau di koran yang menampilkan skandal besar terkait bisnis Darius. Wajah Darius tampak terpampang di layar dengan judul besar "Skandal Korupsi" dan "Manipulasi Pasar". Suasana tegang dan dramatis.
Darius berjalan melalui kerumunan orang di kantornya, dan setiap orang yang dilewatinya menunduk atau memperlihatkan ekspresi takut. Ia melangkah dengan penuh percaya diri, sementara orang-orang di sekitarnya tampak kecil dan ketakutan.
Darius terlihat berbincang serius dengan pejabat kota di sebuah restoran mewah. Ia memberikan amplop tebal, sementara pejabat itu tersenyum dan berjabat tangan dengan Darius. Adegan ini menunjukkan bagaimana Darius menggunakan uangnya untuk memanipulasi keputusan penting.
Darius terlihat berbincang serius dengan pejabat kota di sebuah restoran mewah.
Darius terlihat duduk di ruang kerjanya yang megah, dengan pemandangan kota dari balik jendela besar. Meja kerjanya dipenuhi tumpukan uang, berkas-berkas kontrak bisnis, dan gadget mahal. Ia tersenyum puas, menunjukkan bahwa kekayaan adalah sumber kekuasaannya.
Sebuah kota besar
rumah mewah di tengah desa
Keluarga kecil disebuah desa
Satu orang anak laki laki berumur 7 tahun dan bersama ibu perempuan berumur 25 tahun dan ayah laki laki berumur 30 tahun disebuah desa
Satu orang anak laki laki berumur 7 tahun dan bersama ibu dan ayahnya disebuah desa
Seorang anak laki-laki dewasa yang sedang menangis sambil tersenyum disebuah taman karena melihat kekasihnya berjalan bersama pria lain
Seorang anak laki-laki dewasa yang sedang menangis sambil tersenyum disebuah taman karena banyak masalah yang harus dia hadapi
Seorang anak laki-laki yang sedang menangis sambil tersenyum disebuah taman karena banyak masalah yang harus dia hadapi
gedung sekolah
gedung sekolah
ditaman rumah bagus
Bima pemuda berusia 20 tahun akhirnya menemukan Pak Andi di sebuah kota kecil. Mereka bertemu di sebuah taman yang tenang, dengan Pak Andi yang terlihat lebih tua dan lelah. Bima mendekati ayahnya dengan ragu, kemudian memeluknya dengan hangat. Pak Andi, meski terkejut, memeluk Bima kembali dengan mata berkaca-kaca.
Bima pemuda berusia 20 tahun mengemasi barang-barangnya, bersiap untuk mencari ayahnya.
Ia mengemasi barang-barangnya, bersiap untuk mencari ayahnya.
Bima yang lebih dewasa (sekitar 20-an) sedang melihat foto-foto lamanya bersama ayahnya. Ia duduk di kamarnya, memikirkan masa lalu dengan ekspresi sedih tapi penuh tekad.
Bima yang lebih dewasa (sekitar 20-an) sedang melihat foto-foto lama ia dan ayahnya sewaktu bima masih kecil
Bima yang lebih dewasa (sekitar 20-an) sedang melihat foto-foto lama ia dan ayahnya sewaktu kecil